Sebagian besar ulama menyatakan bahwa meletakkan kedua tangan di dada adalah salah satu cara mendapatkan kekhusyukan dalam shalat. Rasulullah Saw. selalu meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya dan tempatnya adalah di dada, yaitu antara tulang rusuk dan pusar. Telapak tangan kanan berada di atas pergelangan tangan kiri. Sebagian mengatakan jari kelingking dan jempol memegang pergelangan tangan, sementara tiga jari tengah lurus di lengan bagian bawah. Apakah rahasia di balik letak tangan yang demikian?
Menurut Hembing Wijayakusuma (1995), hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Pertama, dilihat dari segi anatomi tubuh, letak kedua tangan di dada merupakan posisi yang paling baik bagi lengan.
- Kedua, posisi tangan kanan di atas tangan kiri berarti mempertahankan kesejajaran kedua pundak. Ketika meletakkan kedua tangan seperti ini, maka lengan pasti berada padaposisi sudut yang sama. Dengan demikian posisi ini mampu memperkuat kedua pundak.
- Ketiga, posisi tangan seperti ini juga dapat menguatkan posisi dua telapak kaki. Hal ini karena keduanya bertumpu pada sudut dataran yang sama, yaitu tanah, sebagaimana merapatkan kedua pundak dapat membagi konsentrasi beban tulang pinggul pada dua sisi bagian bawah. Letak tangan seperti ini dapat menghalangi timbulnya efek pembengkokan susulan pada tulang puggung.
Penguatan terhadap keseimbangan kedua telapak kaki, tulang pinggul,dan kedua pundak dapat mencegah kemiringan kepala atau leher ke salah satu sisi, atau yang dikenal dengan kaku leher atau pengerasan tulang leher. Dengan demikian, posisi berdiri dengan tangan di dada adalah posisi yang paling baik untuk menghindarkan diri dari membengkokan tulang punggung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar