Minggu, 16 Januari 2011

Gerakan Shalat Bagi Kesehatan: Rahasia Gerakan Menunduk Untuk Sujud

Ketika seseorang hendak sujud dan mendahulukan kedua lutut daripada kedua tangannya, berarti punggungnya tetap dalam keadaan lurus dan tulang punggung tetap dalam posisi asalnya. Tetapi, apabila mendahulukan kedua tangannya dari kedua lututnya, terpaksa dia harus , badannya ke depan dan menghadapkannya ke tanah dengan bertumpu pada kedua telapak tangan. Gerakan semacam ini menjadikan tulang punggung melengkung ke belakang. Meskipun gerakan ini sebentar, namun tulang punggung yang melengkung ke belakang itu mengakibatkan tertekannya tulang-tulang rawan di sekitar punggung. Tekanan ini muncul akibat berat badan dan punggung yang melengkung kebelakang.

Ketika ruku, otot-otot belakang kaki mengencang dengan sempurna, dan daerah yang memenuhi seluruh pembuluh di dalamnya. Tetapi, setelah ia bangun dan kemudian bergerak unutk sujud, otot-otot kaki mengerut. Otot-otot ini memompa darah dengan kuat ke jantung, dibantu oleh gerakan menunduk untuk sujud. Gerakan ini berfungsi melancarkan sirkulasi darah di pembuluh otot yang terdapat di kaki sehingga terhindar dari pembengkakan pembuluh darah di betis maupun katup pembuluh darah di betis.

Mendahulukan lutut dari kedua tangan ketika hendak sujud mengharuskan seseorang bertumpu pada telapak kaki bagian depan. Kemudian ruas persendian jari kaki akan terdorong ke belakang sehingga tulang pada kaki semakin melengkung. Saluran pembuluh darah dan saraf kaki akan terjaga oleh lengkungan kaki tersebut.

Kekuasaan Allah SWT. sajalah yang telah menjadikan panjang jari-jari tidak rata , tetapi berjenjang. Jenjang jari-jari kaki ini selaras dengan kedalaman lengkungan sisi telapak kaki. Jika kita perhatikan sisi dalam telapak kaki, lengkungan sisi telapak kaki akan tampak jelas. Ia lurus dengan jari kaki yang paling besar dan kuat. Kemudian semakin ke arah luar, jari-jari semakin pendek. Pada jari yang terpendek, lengkungan sudah tidak ada lagi sehingga ia bersentuhan langsung dengan tanah. Jenjang jari dan kekuatannya selaras dengan kedalaman lengkungan sisi telapak kaki. Karena itu, ketika seseorang hendak sujud dan bertumpu pada jari kaki, maka ruas persendian kaki ini terdorong ke belakang secara otomatis, sesuai dengan urutan panjang jari-jari tersebut.

Titik tumpu pada jari kaki yang paling besar lebih kuat daripada jari lainnya. Karena itu, tekanan pada ruas jari tersebut juga semakin kuat, sesuai dengan kedalaman lengkungan sisi kaki yang lurus dengan jari tersebut. Kemudian, tekanan pada ruas jari tersebut semakin berkurang pada tiga jari berikutnya sesuai dengan semakin rendahnya lengkungan sisi kaki bagian luar. Sementara jari kelingking, ketika jari lainnya menjafi titik tumpu, hampir tak menyentuh tanah sehingga ruas jari ini tidak mengalami tekanan apapun, sesuai dengan posisinya yang lurus dengan tulang yang tidak ada lagi lengkungannya.

Maka, tampaklah hikmah mengapa jari kaki tidak rata dan berjenjang. Akan tampak pula hikamah lain ketika jari-jari kaki menjadi titik tumpu saat sujud. Semua ini demi memperkuat jaringan otot yang dapat menjaga lengkungan alami pada kaki. Hal ini juga menjadi latihan untuk menjaga agar telapak kaki tidak rata akibat terlalu banyak berjalan atau mengangkat beban.

Otot pada kedua kaki merupakan salah satu otot terbesar ada tubuh manusia, terutama empat ruas otot yang terdapat di paha bagian depan. Karena itu, otot-otot ini membutuhkan latihan dan beban yang lebih berat untukk memperkuatnya. Manjatuhkan diri ketika sujud dengan kedua lutut dan tangan mengharuskan otot-otot ini mengerahkan tenaga yang cukup untuk menopang berat badan mulai dari mnunduk hingga meletakkan lutut di tanah. Tenaga yang dikeluarkan untuk menopang tubuh ini mampu menambah kekuatan otot kaki. Meskipun waktu gerakan untuk sujud tidak lama, tetapi pengulangan pada tiap rakaat dapat menambah kekuatan otot kaki tersebut. Hal ini disebut sebagai kekuatan otot untuk mengatasibeban yang berbeda-beda.

Manusia yang kuat butuh olahraga yang lebih banyak dan berat. Sebaliknya, orang lemah memerluka olahraga yang lebih ringan. Begitu ula anak-anak dan remaja membutuhkan olahraga yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan mereka.

Karena otot kaki menaggung beban berat badan, maka pada setiap orang beban itu berbeda-beda. Otot anak kecil hanya mampu menopang beban tubuhnya yang juga kecil. Begitu pula para olahragawan yang bertubuh besar dan kuat, maka ototnya mampu menanggung beban tubuhnya yang juga besar.

Gerakan-gerakan shalat memerhatikan perbedaan-perbedaan semacam ini, terutama bagi orang yang sedang sakit atau tak mampu malaksanakan gerakan shalat secara normal.

Karena merunduk untuk sujud ini dilakukan dengan cepat, maka gerakan ini mempercepat suplai darah ke kepala. Dan ketika bangun dan ruku, darah terpompa dari jantung ke kepala. Dan ketika merunduk untuk sujud, aliran darah ke kepala semakin cepat disebabkan gerak reflek darah. Hal inilah yang menambah suplai darah ke kepala.

Tetapi apakah faedah semakin bertambahnya suplai darah ke otak ini? Dalam keadaan sehat dan normal, seseorang bisa saja terkena pusing disebabkan kurangnya oksigen yang terserap ke otak maupun lambatnya proses pembersihan dan sisa-sisa pembakaran di otak sehingga terjadi ketegangan pada otak, karena terlalu berat berfikir atau sulit bernafas.

Bertambahnya suplai darah ke kepala berarti bertambahnya oksigen sebagai hasil dari bertambahnya kuantitas darah yang kaya oksigen. Berarti juga semakin cepatnya pembersihan dari proses kimiawi, bersama darah yang mengalir kembali dari kepala ke jantung. Hasilnya dapat menyembuhkan rasa pusing akibat penumpukan sisa-sisa proses kimiawi di otak maupun karena minimnya oksigen yang terserap ke otak. Selanjutnya, vitalitas otak akan segera kembali.

Adapun bagi para penderita tekanan darah rendah, kurang darah, maupun kondisi lemah yang biasanya menyertai tekanan darah rendah, keadaanya bisa semakin memburuk. Maksudnya, semakin sedikit jumlah suplai darah ke kepala akibat penyakit-penyakit tersebut, daat mengakibatkan rasa pusing yang luar biasa. Hal ini merupakan akibat dari kekurangan oksigen dan memumpuknya sisa-sisa makanan di otak. Akibat lalinnya adalah pandangan kabur, mata berkunang-kunang, dan tidak fokus. Bahkan, daat menghilangkan daya pikir sehingga vitalitas tubuh akan semakin menurun, di samping penuruna drastis pada fungsi-fungsi vital dalam tubuh lainnya.

Karena menunduk untuk sujud itu manambah suplai darah ke otak, maka gerakan itu dapat memperbaharui aktivitas pikiran dan mempercepat proses pembersihan sisa-sisa di otak. Pandangan akan semakin terang, rasa pusing akibat kekurangan oksigen juga terobati, sehingga kemampuan fungsional otak bertambah. Ini [un juga mampu menghilangkan rasa kantuk. Demikian pula fungsi-fungsi tubuh lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar