Selasa, 30 November 2010

Pencegahan Penyakit Kelamin

Rasulullah saw. telah meletakkan dasar-dasar pencegahan penyakit kelamin, termasuk yang belakangan ini dikenal dengan sebutan Aids, dan belum ditemukan obatnya. Garis besar tindakan pencegahan menurut beliau adalah sebagai berikut:
  1. Mengharamkan Perzinaan
  2. Mengharamkan penyimpangan seksual
  3. Mewajibkan bersuci sehabis datang bulan dan mengharamkan berhubungan intim pada saat menstruasi.
Abu Hurayrah r.a meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Barang siapa yang menyebadani wanita yang sedang haid, melakukan anal seks terhadap perempuan, atau mendatangi dukun, ia telah mengingkari apa yang telah diturunkan kepada Muhammad."

Sahl Ibn Sa'd al-Saidi meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Barang siapa yang menjaminkan kepadaku apa yang ada di antara kesua kakinya dan apa yang yang ada dikedua rahangnya, niscaya kujaminkan untuknya surga."
Ibn 'Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, "Barang siapa kalian dapat memenyetubuhi binatang, bunuhlah ia dan juga bunuh binatangnya.
Anas ibn Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Diantara tanda-tanda kiamat adalah: dicabutnya ilmu, merajalelanya kebodohan, ditenggaknya minuman keras, dan tampaknya perzinaan."

Penyakit Aids yang terkenal belakangan ini berupa hilangnya kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh melorot tajam sehingga penderita menjadi sasaran empuk berbagai mikroba dan kuman. Pada orang dewasa, penyakit ini ditandai dengan lidah pecah-pecah, diare tak berkesudahan, bintik- bintik disekujur badan, dan peradangan selaput otak yang disertai pendarahan. Pada anak-anak, penyakit ini ditandai dengan hilangnya kemampuan bicara, kelumpuha total, dan keterbelakangan mental.

Rasullullah saw. bersabda, " Tidaklah kekejian tampak di suatu kaum hingga mereka melakukannya secara terbuka, melainkan mereka ditimpa wabah ganas mematikan ( tha'un) dan penyakit yang tidak pernah dialami kaum sebelum mereka."

Perilaku seks menyimpang diharamkan. Rasulullah saw. bersabda, " Yang paling kutakuti dari kalian adalah perbuatan kaum Luth. Sesungguhnya Allah melaknat siapapun yang melakukan perbuatan kaum nabi Luth."

Abu Hurayrah r.a. meriwayatkan, Rasulullah saw. bersabda, " Empat golongan manusia mendapat murka Allah.", Aku bertanya,"siapakah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, " Lelaki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai lelaki, penyetubuh binatang, dan lelaki penyetubuh lelaki."

Itu semua menunjukkan bahwa Rasulullah saw. sangat peduli dengan upaya pencegahan penyakit kelamin pada kaum muslimin, antara lain dengan mengharamkan perilaku seks menyimpang, baik antara laki-laki dengan perempuan, bahkan termasuk antara suami dengan istrinya sendiri.

Raslullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak malu menyampaikan kebenaran. janganlah kalian menyetubuhi perempuan dari belakang!" Beliau menegaskan , "yakni dari dubur mereka."
Rasulullah saw bersabda, "Terlaknatlah orang yang mendatangi perempuan dari duburnya."

Dasar-Dasar Pencegahan Penyakit bagi Individu (Ilmu agama)

Sebuah pepatah yang turun-temurun dan terekam kuat dalam ingatan mengatakan, "Mencegah lebih baik daripada mengobati." Tapi sayangya kita belum sampai kepada cara-cara pencegahan yang benar, padahal sunnah suci Rasulullah saw. telah menggariskan perilaku sehari-hari yang dapat diikuti dan, atas kehendak Allah dapat menjamin perlindungan dari pelbagai penyakit masa kini yang tidak dapat dibendung dan diobati oleh kedokteran modern.
Sunnah Rasulullah saw. membawa dasar-dasar pencegahan lain yang menjamin perlindungan dari berbagai macam penyakit. Perilaku ini diawali dengan menghindari aneka maksiat, lalu dilanjutkan dengan tujuh langkah. Tujuh langkah pencegahan tersebut adalah:
  1. Pencegahan penularan penyakit
  2. Pencegahan penyakit kelamin
  3. Pencegahan penyakit dengan pola makan-minum yang baik
  4. Pencegahan penyakit dengan olahraga
  5. Pencegahan penyakit dengan menghindari makanan dan minuman buruk
  6. Pencegahan penyakit dengan menjauhi maksiat
  7. Pencegahan penyakit dengan mengobati penyakit hati
  8. Pencegahan penyakit dengan menghindari kebiasaan buruk

A. Pencegahan Penyakit Menular
Sunnah telah meletakkan dasar-dasar pemeliharaan kesehatan dan memerintahkan orang sehat untuk tidak melakukan kontak dengan orang-orang yang terjangkit penyakit menular. Tetapi ingat, kita tidak boleh melakukan kontak fisik hanya untuk orang yang terkena penyakit menular, jika penyakit yang diderita tidak menular, kita tetap dipebolehkan untuk melakukan kontak fisik.

Rasulullah bersabda, "Hindari orang yang menderita penyakit lepra, seperti engkau lari dari macan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim ; lih. Ziyadah al-Jami'i al-shaghir.

Rasulullah saw. ditanya tentang mengonsumsi obat, " Apakah itu termasuk menolak takdir Allah??". Rasulullah saw. menjawab, " Itu ( justru) termasuk takdir Allah."
(H.R. At-Turmudzi; lih. al-Mubarakfuri, Tuhfat al-ahwadzi.)

Dalam sejarah islam, diceritakan bahwa Umar bin Khatab r.a. pergi ke Syam. Di tengah jalan ia ditemui penduduk Ajnad (Abu Ubaidah dan kawan-kawannya). Mereka memberitahu bahwa wabah sedang terjadi di Syam. Umar berseru, "Pagi ini juga saya akan pulang kembali. Lakukan hal yang sama oleh kalian!" Abu-UbaidahIbn Al-Jarrah berkata, "Apakah kita lari dari takdir Allah?". Umar menimpali, "Andai saja bukan kamu yang mengatakan itu wahai Abu Ubaydah. Ya kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah yang lain. Jika engkau punya unta, lalu ia turun ke lembah yang memiliki dua batas: salah satunya subur dan lainnya gersang, bukankah jikalau engkau mengembalanya di tempat subur itu, itu atas takdir Allah, dan begitu juga bila engkau mengembalakannya di tempat gersang?!" Tak lama kemudian, datanglah Abdurrahman ibn Awf yang keluar sejenak dari rombongan untuk beberapa keperluan . Ia berkata, "Tentang hal ini aku tahu. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, " Jika kalian mendengar wabah penyakit sedang menjangkiti suatu daerah, jangan kalian memasukinya. Apabila kalian sudah terlanjur memasukinya, janganlah kalian keluar dari daerah itu!"' Umar Bin Khatab kemudian mengucap hamdallah, lalu bergegas pergi. ( H.R Muslim dengan penjelasan al-Nawawi)
Ketika rombongan dari Tsaqif datang untuk berbaiat kepada Nabi saw. kemudian mengirimkan tulisan kepadana: "Kami telah menerima baiatmu, maka pulanglah." (H.R Muslim, Al-Nasai, dan Ibnu Majah.

Kita bisa menyimpulkan bahwa :
  • Rasulullah saw. sangat mengantisipasi penularan penyakit.
  • Rasulullah telah menemukan, memerintahkan, dan melaksanakan sistem karantina.

Mengenai penjelasan cara pencegahan yang lain, akan dilanjutkan di postingan berikutnya..
Terima Kasih

Minggu, 28 November 2010

Proses Kegagalan pada Zat Padat

Teori Kegagalan Zat Padat

Mekanisme kegagalan pada zat padat terdiri dari beberapa jenis menurut waktu penerapan tegangannya sebagai berikut:
a) kegagalan asasi ( intrinsik)
b) kegagalan elektromagnetik
c) kegagalan streamer
d) kegagalan thermal
e) kegagalan erosi

Makin tinggi nilai tegangan kegagalan suatu bahan, maka makin singkat waktu terjadinya kegagalan tersebut. Hal ini sesuai dengan asas pokok yang berlaku dalam bidang tegangan tinggi. Seperti yang kita ketahui setiap zat padat terdiri dari molekul-molekul. Setiap molekul terdiri dari atom-atom yang juga terdiri dari elektron-elektron. Jika pada zat padat tersebut diterapkan suatu medan listrik E, maka zat padat tersebut akan mengalami tekanan listrik (electric stress).
Tekanan listrik ialah gaya yang bekerja pada satu elektron yang mempunyai muatan sebesar 1 coulomb.
F = e.E
dimana,
F = gaya yang bekerja pada elektron
e = muatan elektron
E = kuat medan listrik

Dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa tekanan yang bekerja pada zat padat adalah sama dengan kuat medan listrik yang diterapkan pada zat padat tersebut. Kuat medan juga dapat disebut sebagai tekanan listrik.

Selain tekanan listrik, terdapat juga kekuatan listrik atau sering juga disebut kuat listrik (electric strength), yaitu tekanan listrik maksimum yang dapat ditahan oleh suatu bahan isolasai. Definisi ini bersifat kualitatif. Jika kekuatan listrik lebih kecil dari tekanan listrik, maka akan terjadi kegagalan pada zat padat tersebut. Definisi kuat listrik secara kuantitatif rumit, karena kuat listrik ini dipengaruhi oleh antara lain: tekanan(atm), suhu, jenis bahan elektroda, konfigurasi medan listrik, bentuk tegangan yang diterapkan, umur bahan ( yang diharapkan), ketidakmurnian dalam bahan dan adanya kantong-kantong udara dalam zat padat.

Sabtu, 27 November 2010

Memahami Fungsi dan Tujuan Tes Psikotes

Psikotes sering dianggap menjadi kendala oleh mereka yang sedang mencari pekerjaan. Banyak yang beranggapan bahwa psikotes sebagai hambatan yang bisa menjatukan mereka saat mengikuti proses penerimaan calon karyawan .
Psikotes merupakan suatu pemerikasaan psikologi, dengan alat alat ukur tertentu ( dalam bentuk soal tes) yang diciptakan oleh pakar psikologi, untuk membedakan perilaku seseorang dengan orang lain.

Psikotes atau pemeriksaan psokologis tersebut hanya memotret karakter seseorang, antara lain mengenai keadaan emosionalnya , hubunganny dengan orang lain, motivasinya, bakatnya, dan sikapnya dalm menghadapi sesuatu halKelima hal di atas disebut dimensi-dimensi psikologis. Misalnya Anto melamar menjadi seorang wartawan di suatu media. proses ini menuntut seseorang untuk memiliki kemampuan penelitian, kecermatan, kretivitas, ketekunan, dan keterampilan berkomunikasi yang baik dengan orang lain. dalam pemeriksaaan psikologisnya, anton akan diuji apakah ia memiliki sifat-sifat tersebut. Bila ya, Anto akan diterima. Namun bila tidak, mungkin ia harus mencari pekerjaan di bidang lain.

Atau, bisa saja Anto memiliki kemampuan yang dituntut oleh pekerjaan yang dilamar, namun ia tergolong orang yang tidak bisa menampilkan hasil yang baik dalam situasi penuh tekanan. Untuk menjadi seorang wartawan, berkejaran dengan "deadline" ternyata merupakan stres kerja yang tidak sesuai dengan dirinya. Hal ini akan membuatnya dianggap tidak layak atau mungkin tidak sesuai dengan pekrjaan yang dilamar.

Psikolog hanya memberikan laporan hasil pemeriksaan psikologis dan saran kepada perusahaan mengenai calon, apakah sesuai atau tidak dengan pekerjaan yang dilamarnya. Penentu diterima atau tidaknya pelamar adalah pihak perusaan berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh rangkaian tes seleksi penerimaan karyawan, yang mungkin terdiri dari tes keterampilan, psiktes, wawancara penilaian latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja.

Psikotes atau pemeriksaan psikologi juga bisa dipakai untuk menelusuri bakat, penempatan karyawan, keperluan promosi serta mengenai kekuatan dan kelemahan karyawan (mulai dari tingkat pelaksana sampai tingkat manajerial). Dengan demikian psikotes membantu perusaan untuk melihat apakah karyawan-karyawannya bisa dikembangkan lebih jauh lagi atau tidak.

Sabtu, 20 November 2010

Trigonometri

Rumus cepat trigonometri:

rumus-rumus penjumlahan
1. sin(A+B) + sin(A-B) = 2sinAcosB
2. sin(A+B) - sin(A-B) = 2cosAsinB
3. cos(A+B) + cos(A-B) = 2cosAcosB
4. cos(A+B) - cos(A-B) = -2sinAsinB

contoh soal dan penyelesain untuk penjumlahan dan pengurangan sudut:

1. cos 3x - cos x = cos (2x+x) - cos (2x-x)
= -2 sin 2x sin x

2. 2 sin 2x cos x = sin (2x+x) + sin (2x-x)
= sin 3x + sin x

Latihan soal:
1. sin 5k sin k =???
jawaban: -0.5(cos 6k - cos 4k)

2. sin 8a cos 3a =???
jawaban: 0.5(sin 11a + sin 5a)