Seusai melakukan gerakan ruku, seseorang lalu bangun dan berdiri tegak setelah ruku maka otot-otot punggung, pinggul, dan bagian belakang kaki akan mengerut. Sebaliknya, otot-otot bagian dada, perut, dan bagian depan kaki mengendor. Hal ini terjadi dikarenakan seluruh otot-otot tersebut menahan tubuh dari gaya gravitasi bumi. Kekuatan otot-otot ini memang dikenal mampu menghadapi tantangan yang berbeda-beda. Karena berdiri dari ruku mengharuskan otot-otot tersebut menahan tubuh dari tekanan gaya gravitasi bumi maka efeknya adalah terjadinya peningkatan kekuatan otot-otot, terutama pada bagian belakang dua kaki, pinggul, dan punggung.
Jadi, kalau kita perhatikan, ketika ruku, otot-otot punggung relatif lebih mengalami kekeuatan peningkatan kekuatan daripada otot-otot perut. Demikian pula pada posisi bangun dari ruku. Pertanyaan, mengapa otot perut atau dada tidak mengalami peningkatan kekuatan yang sama dengan otot punggung, padahal keduanya sama-sama berfungsi dan bergerak?
Manusia umumnya mengalami pembungkukan ke arah depan sebagai akibat melemahnya dan semakin mengendornya otot-otot punggung. Hal ini sangat biasa terjadi pada manusia dalam menjalani kehidupan alaminya. Umumya, manusia melihat ke arah depan dan juga arah bawah. Karen itu, sedikit demi sedikit kepala miring ke arah depan dan akhirnya menekan bagian atas tubuh ke bawah. Akibatnya, secara perlahan manusia bungkuk ke depan. Jarang sekali manusia melihat ke atas atau ke belakang. Karena itu, sedikit sekali kepala yang miring ke belakang. Jadi, manusia lebih rentan bungkuk ke depan,karena otot punggung yang melemah dan mengendor. Kita tidak pernah bertemu dengan orang yang bungkuk ke belakang. Dengan demikian, manusia lebih membutuhkan penguatan tulang punggung untuk menghindari bungkuk ke depan. Inilah yang hendak dicapai melalui gerakan rukuk dan bangun dari ruku. Dua gerakan ini berusaha menguatkan otot punggung dan perut, sekaligus menghindari dari pembungkukan ke depan.
Setelah berdiri tegak dari ruku, seseorang harus mengangkat kadua tangannya sejajar dengan dua pundaknya.
Sementara cara mengangkat tangan ketika bangun dari ruku,menurut jumhur ulama, sama dengan ketika takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua pundak, sedang ujung-ujung jari sejajar denganujung bagian atas telinga, dan jari jempol sejajar dengan .daun telinga bagian bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar