Psikotes sering dianggap menjadi kendala oleh mereka yang sedang mencari pekerjaan. Banyak yang beranggapan bahwa psikotes sebagai hambatan yang bisa menjatukan mereka saat mengikuti proses penerimaan calon karyawan .
Psikotes merupakan suatu pemerikasaan psikologi, dengan alat alat ukur tertentu ( dalam bentuk soal tes) yang diciptakan oleh pakar psikologi, untuk membedakan perilaku seseorang dengan orang lain.
Psikotes atau pemeriksaan psokologis tersebut hanya memotret karakter seseorang, antara lain mengenai keadaan emosionalnya , hubunganny dengan orang lain, motivasinya, bakatnya, dan sikapnya dalm menghadapi sesuatu halKelima hal di atas disebut dimensi-dimensi psikologis. Misalnya Anto melamar menjadi seorang wartawan di suatu media. proses ini menuntut seseorang untuk memiliki kemampuan penelitian, kecermatan, kretivitas, ketekunan, dan keterampilan berkomunikasi yang baik dengan orang lain. dalam pemeriksaaan psikologisnya, anton akan diuji apakah ia memiliki sifat-sifat tersebut. Bila ya, Anto akan diterima. Namun bila tidak, mungkin ia harus mencari pekerjaan di bidang lain.
Atau, bisa saja Anto memiliki kemampuan yang dituntut oleh pekerjaan yang dilamar, namun ia tergolong orang yang tidak bisa menampilkan hasil yang baik dalam situasi penuh tekanan. Untuk menjadi seorang wartawan, berkejaran dengan "deadline" ternyata merupakan stres kerja yang tidak sesuai dengan dirinya. Hal ini akan membuatnya dianggap tidak layak atau mungkin tidak sesuai dengan pekrjaan yang dilamar.
Psikolog hanya memberikan laporan hasil pemeriksaan psikologis dan saran kepada perusahaan mengenai calon, apakah sesuai atau tidak dengan pekerjaan yang dilamarnya. Penentu diterima atau tidaknya pelamar adalah pihak perusaan berdasarkan hasil evaluasi menyeluruh rangkaian tes seleksi penerimaan karyawan, yang mungkin terdiri dari tes keterampilan, psiktes, wawancara penilaian latar belakang pendidikan, dan pengalaman kerja.
Psikotes atau pemeriksaan psikologi juga bisa dipakai untuk menelusuri bakat, penempatan karyawan, keperluan promosi serta mengenai kekuatan dan kelemahan karyawan (mulai dari tingkat pelaksana sampai tingkat manajerial). Dengan demikian psikotes membantu perusaan untuk melihat apakah karyawan-karyawannya bisa dikembangkan lebih jauh lagi atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar